Senin, 04 Februari 2013

Manusia Purba


Jenis-jenis manusia purba yang ditemukaan di Indonesia, antara lain :
1. Pithecanthropus Erectus
Nama manusia purba ini berasal daritiga kata, yaitu :
o  Pithecos yang berasal dari kera
o  Anthropus yang berarti manusia
o  Erectus yang berarti tegak
Jadi  Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera yang berjalan tegak. Nama sebutan itu berdasarkan pada fosil yang di temukan. Penemuan ini berupa tulang paha yang lebih besar dibandingkan dengan tulang lengan. Demikian juga dengan volume otaknya yang lebih besar dari kera, tapi lebih kecil dari manusia. Fosil ini ditemukan oleh ahli purbakala dari Belanda yang bernama Eugene Dubois.fosil manusia purba ini ditemukan di desa terinil , ngawi , jawa timur tahun 1891. Fosil sejenios juga ditemukan di desa jetis mojokerta di lembah kali berantas tahun 1936. Karena tamuan itu berupa fosil anak-anak , oleh Weidenreich dinamakan pithecanthropus Robustus. Von koenigswald menamakan pithecanthropus Mojokertenis, karena ditemukan di Mojokerta
  
2. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata :
o  Mega yang artinya besar
o  Anthropus yang artinya manusia
o  Palaeo yang artinya tertua
o  Javanicus yang artinya jawa
Meganthropus Palaeojavanicus berarti Manusia besar tertua di Jawa. Arti ini diambil berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa tulang rahang atas dan tulang rahang bawah jauh lebih kuat daripada Pithecantropus Erectus. Fosil ini ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran Surakarta tahun 1941. Sekarang di tempat tersebut dibangun Museum Purbakala Sangiran. Von Koenigswald menganggap fosil ini lebih tua dibandingkan dengan Pithecantropus Erectus.
3. Homo berarti “Manusia”. Fosil ini disebut homo karena menurut penyelidikanyang dilakukan Von Koenigswald, makhluk ini lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecantropus Erectus. Bahkan makhluk homo sebanding dengan manusia biasa.
Ada dua jenis fosil homo :
a. Homo Soloensis
Homo Soloensis berarti manusia dari Solo. Fosil ini ditemukan oleh Ter Haar dan Oppernorth di daerah Ngandong, lembah Bengawan Solo.
b. Homo Wajakenis
Homo Wajakenis berarti manusia dari Wajak, karena memang di temukan di desa Wajak dekat Tulungagung Jawa Timur. Fosil ini ditemukan oleh Eguene Dubois tahun 1889. Fosil ini setingkat dengan Homo Soloensis dan mirip dengan penduduk asli Australia.
Berdasarkan perkembangannya dikenal dengan jenis homo yang lain, yaitu homo sapiens yang berarti Manusia Cerdas. Jadi jenis manusia ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk sebelumnya. Jenis inilah yang dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunani.
Menurut Van Koesigwald, fosil-fosil tersebut ditemukan di lapisan yang berbeda. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan dillivium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecantropus Erectus ditemukan di lapisan dillivium tengah (lapisan Trini). Dan fosil Homo ditemukan di lapisan dillivium atas (Ngandong).
1.  Manusia Purba di Luar Indonesia
Selain di Indonesia fosil manusia purba juga ditemukan di luar negeri seperti Cina, afrika, dan Eropa.
a.  Manusia Purba di Cina
Homo Pekinensis yang berarti manusia dari Peking (Beijing). Ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil ini ditemukan oleh sarjana dari Kanada, Davidson Black. Menurut penelitiannya kerangka Homo Pekinensis menyerupai kerangka Pithecanthropus  Erectus.
b. Manusia Purba di Afrika
Homo Africanus yang berarti Manusia dari Afrika, ditemukan oleh Raymond Dart di dekat pertambangan Taung Bostwana pada tahun 1924. Setelah direkontruksi ternyata menyerupai tubuh anak berumur 5 sampai 6 tahun. Fosil ini diberi nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip penduduk asli Australia. Kemudian Robert Broom menemukan tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.
c.  Manusia Purba di Eropa
Homo Neandherthalensis yang berarti Manusia Neandherthal, ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman juga ditemukan di Gua Spy Belgia, di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.
2. Perbedaan Antara Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens
1.  Ruang tengkorak Pithecanthropus Erectus kurang dari 1000 cc, Homo Sapiens lebih dari 1000 cc.
2. Tulang kening Pithecanthropus Erectus lebih menonjol kedepan.
3. Tulang rahang bawah Pithecanthropus Erectus lurus kedepan sehinga tidak berdagu, sedangkan Homo Sapiens  berdagu.
4. Tulang rahang dan gigi Pithecanthropus Erectus lebih besar dan kuat daripada tulang rahang Homo sapiens.
5. Tinggi dan berat badan Homo Sapiens lebih besar, yaitu 130-210 cm dan 30-150 kg