Jenis-jenis manusia purba
yang ditemukaan di Indonesia, antara lain :
1. Pithecanthropus Erectus
o Pithecos yang berasal dari kera
o Anthropus yang berarti manusia
o Erectus yang berarti tegak
Jadi Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera
yang berjalan tegak. Nama sebutan itu berdasarkan pada fosil yang di temukan.
Penemuan ini berupa tulang paha yang lebih besar dibandingkan dengan tulang
lengan. Demikian juga dengan volume otaknya yang lebih besar dari kera, tapi
lebih kecil dari manusia. Fosil ini ditemukan oleh ahli purbakala dari Belanda
yang bernama Eugene Dubois.fosil manusia purba ini ditemukan di
desa terinil , ngawi , jawa timur tahun 1891. Fosil sejenios juga ditemukan di
desa jetis mojokerta di lembah kali berantas tahun 1936. Karena tamuan itu
berupa fosil anak-anak , oleh Weidenreich dinamakan pithecanthropus Robustus. Von koenigswald menamakan pithecanthropus Mojokertenis, karena
ditemukan di Mojokerta
2. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata :
o Mega yang artinya besar
o Anthropus yang artinya manusia
o Palaeo yang artinya tertua
o Javanicus yang artinya jawa
Meganthropus Palaeojavanicus berarti Manusia
besar tertua di Jawa. Arti ini diambil berdasarkan penelitian yang menunjukkan
bahwa tulang rahang atas dan tulang rahang bawah jauh lebih kuat daripada
Pithecantropus Erectus. Fosil ini ditemukan oleh Von Koenigswald
di Sangiran Surakarta tahun 1941. Sekarang di tempat tersebut dibangun Museum
Purbakala Sangiran. Von Koenigswald menganggap fosil ini lebih tua dibandingkan
dengan Pithecantropus Erectus.
3. Homo berarti “Manusia”. Fosil ini disebut homo
karena menurut penyelidikanyang dilakukan Von Koenigswald, makhluk ini lebih
tinggi tingkatannya daripada Pithecantropus Erectus. Bahkan makhluk homo
sebanding dengan manusia biasa.
Ada dua jenis fosil homo :
a. Homo Soloensis
Homo Soloensis berarti manusia dari Solo. Fosil ini
ditemukan oleh Ter Haar dan Oppernorth di daerah
Ngandong, lembah Bengawan Solo.
b. Homo Wajakenis
Homo Wajakenis berarti manusia dari Wajak, karena memang
di temukan di desa Wajak dekat Tulungagung Jawa Timur. Fosil ini ditemukan oleh
Eguene Dubois tahun 1889. Fosil ini setingkat dengan Homo
Soloensis dan mirip dengan penduduk asli Australia.
Berdasarkan perkembangannya dikenal dengan jenis homo
yang lain, yaitu homo sapiens yang berarti Manusia Cerdas. Jadi jenis manusia
ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk sebelumnya. Jenis
inilah yang dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari
Yunani.
Menurut Van Koesigwald, fosil-fosil tersebut ditemukan di
lapisan yang berbeda. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan
dillivium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecantropus Erectus ditemukan di
lapisan dillivium tengah (lapisan Trini). Dan fosil Homo ditemukan di lapisan
dillivium atas (Ngandong).
1. Manusia Purba di Luar Indonesia
Selain di Indonesia fosil manusia purba juga ditemukan di
luar negeri seperti Cina, afrika, dan Eropa.
a. Manusia Purba di Cina
Homo Pekinensis yang berarti manusia dari
Peking (Beijing). Ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil
ini ditemukan oleh sarjana dari Kanada, Davidson Black. Menurut
penelitiannya kerangka Homo Pekinensis menyerupai kerangka Pithecanthropus Erectus.
b. Manusia Purba di Afrika
Homo Africanus yang berarti Manusia dari
Afrika, ditemukan oleh Raymond Dart di dekat pertambangan Taung
Bostwana pada tahun 1924. Setelah direkontruksi ternyata menyerupai tubuh anak
berumur 5 sampai 6 tahun. Fosil ini diberi nama Australopithecus Africanus,
karena hampir mirip penduduk asli Australia. Kemudian Robert Broom menemukan
tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.
c. Manusia Purba di Eropa
Homo Neandherthalensis yang berarti Manusia
Neandherthal, ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander,
Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman juga ditemukan di Gua Spy
Belgia, di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.
2. Perbedaan Antara Pithecanthropus Erectus dengan
Homo Sapiens
1. Ruang tengkorak Pithecanthropus Erectus kurang
dari 1000 cc, Homo Sapiens lebih dari 1000 cc.
2. Tulang kening Pithecanthropus Erectus lebih
menonjol kedepan.
3. Tulang rahang bawah Pithecanthropus Erectus
lurus kedepan sehinga tidak berdagu, sedangkan Homo Sapiens berdagu.
4. Tulang rahang dan gigi Pithecanthropus Erectus
lebih besar dan kuat daripada tulang rahang Homo sapiens.
5. Tinggi dan berat badan Homo Sapiens lebih
besar, yaitu 130-210 cm dan 30-150 kg